Sekedar berbagi, semoga berkenan…
Kamis, 25 Agustus 2016
Berangkat dari Bandung jalan darat pada pukul 1.00 WIB menuju Cengkareng
Sampai di Cengkareng baru pukul 3.30 WIB
Beberapa calon penumpang yang masih tidur di bangku-bangku yang ada di bandara
Check-in pukul 4.00 WIB dan mendapat 2 boarding pass sekaligus, boarding pass CGK-DMK dan DMK-CNX
Kemudian kami mencari sarapan dan dilanjutkan dengan sholat Subuh
Sarapan Bubur Ayam
Baru pukul 5.46 WIB
Menunggu dulu di sini…
Boarding mengalami keterlambatan
Seharusnya boarding pada pukul 6.15 WIB, dan baru pada pukul 6.40 WIB penumpang dipersilakan memasuki pesawat
Cari kursi masing-masing sesuai dengan yang tertera di boarding pass…
Pesawat lepas landas pada 7.05 WIB. Bismillah!
Take off saat matahari pagi mulai bersinar
Awannya bagaikan tebaran gumpalan kapas…
Pesawat mendarat lebih cepat dari jadwalnya di Bangkok di bandara DMK, yakni sekitar pukul 10.30 WIB. Tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dengan Bangkok. Kemudian kami turun dari pesawat menuju ke bandara melalui garbarata
Transit sejenak sebelum melanjutkan penerbangan ke Chiang Mai
Sesampainya di dalam bandara kami mencari bagian imigrasi khusus transit untuk pemeriksaan paspor
Selesai urusan imigrasi kami langsung menuju ruang tunggu
Kami duduk di area dekat pintu keberangkatan. Kami sempatkan membeli minuman dan makanan ringan di kios halal
Boarding pass menuju Chiang Mai
Pintu menuju boarding. Kamipun segera masuk dalam antrian saat tiba waktu boarding menuju Chiang Mai
Take off menuju Chiang Mai
Alhamdulillah sampai di Chiang Mai. Segera kami ke tempat bagasi. Setelah bagasi lengkap, kami berdua dan peserta konferensi lainnya (pak Zul akan mengikuti konferensi mewakili Inkindo) mencari transportasi menuju hotel
Dari bandara Chiang Mai menuju hotel di kota Chiang Mai kami menggunakan minibus
Pengemudi minibus tidak cakap berbahasa Inggris, jadi ditemani oleh sang pemilik yang cukup mengerti bahasa Inggris, namanya Joyce 🙂
Sebelum ke hotel kami ber-delapan minta diantar ke rumah makan halal untuk makan siang dan selanjutnya minta diantar ke kuil yang terkenal yang ada di dalam kota
Dari bandara kami makan siang di sini…
http://www.takawagroup.com/takawa-halal-cuisine/4.html
http://www.how2travelsmart.com/where-to-eat-halal-food-in-chiang-mai/
Daftar menunya…
Alhamdulillah enak!
Hihihi…habis maksi potret bareng 😀
Selesai makan siang kami mengunjungi kuil, oleh pemilik minibus kami dibawa ke Wat Phra Singh
Tuktuk di halaman Wat Phra Singh
Bagian dalam Wat Phra Singh
http://www.sacred-destinations.com/thailand/chiang-mai-wat-phra-singh
Stupa keemasan di halaman bagian belakang Wat Phra Singh
Dari sini kami segera menuju hotel, check in, sholat dan siap-siap berangkat untuk makan malam
Foto bareng sebelum makan malam…
Salah satu menu makan malam, udang bawang putih, di antara ikan kukus (steamed fish), cah paria, cah kangkung, kepiting lada hitam, kepiting bawang putih, cumi telor asin…
Cumi telor asin
Setelah makan malam jalan-jalan ke Night Bazaar
Ada mango sticky rice , juga berbagai jenis buah yang disiapkan dalam gelas plastik untuk dibuat jus, silakan pilih yang disukai dan akan langsung di-jus oleh penjualnya. Lelah berkeliling kami kembali ke hotel untuk beristirahat…
Jum’at, 26 Agustus 2016
Sarapan, ambil menu vegetarian supaya tenang dan aman… 🙂
Setelah sarapan, ibu-ibu (dari Singapura, Malaysia dan Indonesia) akan mengikuti tur diantar minibus-nya Joyce
Menunggu ibu-ibu yang lain di sini…
Akhirnya berangkat juga, dan si minibus haus…
Kami akan menuju kampung Suku Karen
Sebelum masuk kampung Suku Karen, pengunjung bisa bergaya dengan topi hias khas suku setempat yang tidak menggunakan kalung
Menuju kampung suku Karen yang kaum perempuannya berleher panjang…
Tiket masuk kampung ini cukup mahal, 500Bath!
Penjelasan tentang suku Karen
Jalan masuk menuju kampung Suku Karen
Suasana kampung suku Karen yang malam sebelumnya diguyur hujan
Kerajinan dan produk tenun yang dijual di kampung Karen…
Pengunjung bisa mencoba kalung kuningan yang berbentuk setengah lingkaran yang dipasang dengan mengikat tali yang ada ke bagian belakang leher, berbeda dengan kalung yang dipakai suku Karen yang berbentuk lingkaran penuh…
Perempuan Suku Karen dengan kalung bentuk setengah lingkaran yang dipasangkan ke leher pengunjung yang berminat mencoba dan berfoto bersamanya…
Dari masih kecil sudah dipakaikan kalung…
Salah satu perempuan Suku Karen. Saya memberanikan memotret dia karena saya sudah membeli dagangannya berupa gantungan kunci
http://www.bigboytravel.com/asia/thailand/karen-long-neck-villages/
Pengunjung boleh memotret asalkan membeli hasil kerajinan yang dijualnya, ada gantungan kunci, gelang, selendang tenun dan kerajinan lainnya hasil karya Suku Karen
Inilah gantungan kuncinya, unik dan lucu…
Salah satu perempuan Suku Karen yang tengah menenun
Perempuan suku Karen memakai kalung kuningan dari sejak masih kecil hingga tua…
Entahlah, kaum perempuan suku ini merasa tersiksa hidupnya, atau nrimo saja karena sudah menjadi adat kebiasaan…
Foto bareng perempuan Suku Karen
Take photo but buy something…
Sepertinya kalau sudah panjang lehernya agak susah juga menoleh dan menunduk karena terganjal kalungnya…
Beberapa laki-laki Suku Karen sedang bermain musik dan bernyanyi
Kami kembali ke bus dan ibu-ibu meminta Joyce untuk mampir membeli pisang goreng
Pisang goreng bertabur wijen di pasar setempat, kertas untuk wadahnya bersih, masih hangat dan enak! 1 bungkus isi 6 potong
https://senseigokil.wordpress.com/tag/enak/
http://www.idmasakan.com/resep-membuat-pisang-goreng-campuran-wijen-thailand/
Dibawa ke tempat perhiasan emas, perak dan batu di Sankamphaeng, keliling sebentar di dalam dan langsung keluar, menunggu yang lain belanja, duduk di bawah pohon sambil terkantuk-kantuk…
http://www.gems-gallery.com/mobile/index.php?r=site%2Fstore
Dari tempat permata kami menuju Thai Silk Village…
Sayang di ruang pamer/penjualan produk pengunjung tidak diijinkan memotret…
http://www.thaisilkvillage.com
Menenun dengan ATBM
Menggulung benang
Bagian pemintalan benang sutra
Berbagai jenis bahan dari alam untuk pewarna dan pewangi kain sutra
Dari tempat sutra kami makan siang di sini…
Saking laparnya sampai lupa motret makanannya
Malam harinya diajak menghadiri makan malam di Khum Khantoke
Foto bareng sebelum menuju tempat makan
Ibu-ibu dari Indonesia foto bareng dulu… 🙂
Foto bareng lagi dengan bapak-bapaknya…
Sebelum menuju ruang makan plus pertunjukan tari-tarian, pengunjung disambut 3 perempuan yang masing-masing menunjukkan keahliannya, nah yang ini sedang bermain musik dengan alat musik tradisional khas Thailand, yang lainnya mengukir buah dan merangkai/meronce bunga melati. Di meja masing-masing ada mangkuk untuk menaruh uang dari para pengunjung yang berkenan menyisihkan sedikit uangnya untuk mereka…
Perempuan pengukir buah
Perempuan peronce bunga
Meja makan khusus halal
Sebelum memasuki ruang makan, semua pengunjung harus melepas sepatu di depan dan menyimpannya di rak-rak yang sudah disediakan
Mejanya masih kosong, baru ada piring, sendok garpu, air putih dan nasi ketan yang disimpan dalam wadah anyaman bundar
Kemudian datang pisang goreng, tapi rasanya masih lebih mantap yang beli di pasar
Pak Zul, saya dan tamu Muslim dikelompokkan dalam satu meja dengan paket menu halal
http://www.khumkhantoke.com/service/dinner_show_khantoke.html
http://halallivingthailand.com/2014/07/08/khum-khantoke-lanna-dining-show/
Makan malam sambil menikmati pertunjukan seni dan tari
http://halallivingthailand.com/2014/07/08/khum-khantoke-lanna-dining-show/
Suasana makan malam dengan duduk seperti lesehan, padahal kaki kita masuk di bawah meja yang lantainya tenggelam/sunken, sehingga kita tidak merasa pegal dan cape walau duduk lesehan agak lama…
Setiap tamu dipotret dengan latar belakang dua perempuan ini. Menjelang akhir acara para tamu ditawari untuk membeli fotonya lengkap dengan pigura… 🙂
Sweet potatoes in coconut milk…
Menu penutup makan malam
Sebetulnya kami minta disediakan mango sticky rice, tapi rupanya tinggal beberapa porsi dan sisanya sweet potatoes…
Pohon lampion
Hasil kerajinan setempat berbentuk dompet dengan hiasan gajah yang dijual di halaman gedung
Tampak depan gedung tempat makan malam
Selesai acara makan malam, kami kembali ke hotel untuk istirahat
Sabtu, 27 Agustus 2016
Sayang pagi-pagi cuacanya mendung
Sarapan
Di restoran hotel ini ada banyak pilihan menu, antara lain menu Eropa, menu Thailand, menu Vegetarian, menu Muslim, berbagai hidangan telur ayam (ada rebus setengah matang dan matang, mata sapi dan dadar), berbagai jenis roti dan kue serta buah-buahan. Kami memilih menu vegetarian, roti dan telur serta buah-buahan, menu Muslim-nya terlalu tajam bumbunya dan pedas jadi hanya berani mencicipi sedikit saja…
Di setiap meja dilengkapi papan kecil bertuliskan seperti ini
Bila kita masih mondar-mandir mengambil makanan sementara di meja ada sisa hidangan yang masih akan kita santap, tempatkan papan dengan tulisan seperti pada foto di bagian atas, nah setelah selesai makan dan akan meninggalkan meja, kita balik papan kecil tersebut sehingga tampak tulisan seperti foto di bagian bawah. Otomatis meja akan dibersihkan sehingga siap untuk tamu lainnya…
Hari ini bersama dengan bapak-bapak mengunjungi Tiger Kingdom
Banyak pilihan paket yang ditawarkan seperti masuk ke kandang harimau dan berpotret-ria dengan harimau (tentu disertai pawang), berpotret dengan anak harimau, atau keliling taman dan melihat harimau dari luar saja. Nah karena ibu-ibunya ngeri kalau harus kumpul dengan harimau, akhirnya kami hanya berkeliling taman dan melihat harimau dari luar saja, dan ini tiketnya paling murah, 250Bath per orang
http://www.tigerkingdom.com/chiangmai/
Diajak bermain oleh pawang
Umurnya baru 15 bulan…
Pengunjung yang memilih paket masuk kandang harimau dan berfoto-ria, pastinya harus dijaga pawang…
Ini harimau yang dewasa. Agak ngantuk harimaunya, tapi sorot matanya tetap tajam…
Ini umurnya di bawah 1 tahun
Dari Tiger Kingdom menuju kuil di atas bukit mampir dulu di sini beli pisang goreng yang sama dengan hari sebelumnya…
Nah ini tampilan pisang gorengnya. Masih hangat dan enak!
Naik kereta kabel menuju puncak bukit tempat beradanya kuil
Begitu sampai di atas dan keluar kereta kabel disambut tanaman anggrek bulan yang ditata di bawah pohon bola kanon (canon ball tree)
Nah inilah bagian depan kuil Wat Phrathat Doi Suthep Rajvoravihara
http://en.wikipedia.org/wiki/Wat_Phra_That_Doi_Suthep
http://www.visitchiangmai.com.au/doi_suthep.html
http://www.sacred-destinations.com/thailand/chiang-mai-wat-phra-that-doi-suthep
Wat Phrathat Doi Suthep Rajvoravihara
Bagian belakang kuil, sayang gerimis dan kabut mulai turun
Hujan mulai turun…
Bangunan ini khusus untuk mendoakan Raja dan Ratu
Turun pakai kereta kabel lagi
Dari sini kami akan makan siang
Pintu masuk ke restoran. Makan siang di sini.
Arsitektur dan interior restorannya khas Thailand, sayang kurang banyak motret di sini…
http://huenhuaykeaw-en.simdif.com/restaurant-gallery.html
Air terjun ‘Huay Keaw Waterfall’ di dekat tempat makan siang
http://hubpages.com/travel/Huay-Kaew-Waterfall-In-Chiang-Mai-Thailand
Salah satu menunya…
http://huenhuaykeaw-en.simdif.com/restaurant-gallery.html
Ikan kukusnya besar…!
Suasana dalam restoran…
Potret bareng dulu sebelum meninggalkan restoran, nggak pd potret bareng ibu-ibu sosialita. Nggak tahu ini dari kamera siapa, jadi nggak enak mau ngedit… 😀
Potret lagi di sini 😀
Setelah makan siang kami kembali ke hotel
Selesai sholat Dzuhur dan Ashar kami keluar hotel mencari ini di pasar swalayan dekat hotel.
Stok yang ada di rak (6 pak) kami ambil semua, sebetulnya kepingin beli 10 pak, tapi ternyata tidak ada lagi stok di gudang
Hhhmmm…pilih yang mana ya? Bingung…
Rencananya rombongan Indonesia akan menyaksikan kabaret malam harinya. Karena kami berdua harus mencari sesuatu disamping tidak begitu suka dengan kabaret (yang pemain/penarinya laki-laki yang gemulai), kami tidak bergabung dengan rombongan…
Kami memilih jalan kaki ke Night Bazaar…
Berbagai macam barang yang dijajakan di kaki lima dekat Night Bazaar, ada celana panjang santai, selendang dan kerajinan dari sisa-sisa kain yang dibentuk menjadi gantungan kunci atau boneka atau dompet gajah dan lainnya…
Ragam hias tas buatan Thailand
T-shirt-nya lucu-lucu dan cantik warnanya, sayang harganya agak mahal…
Penjual T-shirt-nya orang Muslim dari Thailand, saya pikir dia berasal dari Malaysia yang sudah bermukim lama di Chiang Mai karena warna kulitnya tidak putih… 🙂
Pengukir sabun dengan hasil karyanya…
Asyik juga ngopi atau ngeteh di ruang terbuka seperti ini asal cuacanya cerah…
Makan malam di rumah makan Muslim bernama Sophia di jalan kecil dekat Night Bazaar Jalan ini bernama Halal Street Hilal Town
http://www.how2travelsmart.com/where-to-eat-halal-food-in-chiang-mai/
Suasana di dalam restoran
Menu yang kami pilih adalah Morning Glory alias Cah Kangkung, Noddle Soup dengan daging sapi dan Pad Thai
http://halallivingthailand.com/2016/01/04/halal-street-chiang-mai/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pad_thai
http://www.intisari-online.com/read/sepuluh-makanan-thailand-yang-wajib-kita-coba-pad-thai
Minggu, 28 Agustus 2016
Sarapan
Terima kasih Joyce atas layananmu yang super sabar… 🙂
Check in, mudah-mudahan berat bagasinya tidak berlebih…
Masih ada kesempatan cari suvenir ataupun oleh-oleh…
Setelah melalui imigrasi, kami menuju ruang tunggu, duduk dan belanja sambil menunggu waktu boarding untuk penerbangan dari Chiang Mai menuju Don Mueang
Boarding menuju Don Mueang
Siap-siap lepas landas dari Chiang Mai menuju Don Mueang
Selamat tinggal Chiang Mai, in sya Allah bisa kembali lagi ke sini. Aamiin!!
Menjelang mendarat di Don Mueang
Kami langsung menuju bagian imigrasi untuk pemeriksaan paspor. Kemudian kami menuju ruang tunggu
Ruang tunggu di bandara Don Mueang
Stiker penerbangan terusan dari Chiang Mai-Don Mueang-Jakarta
Cari makanan kecil untuk disantap di pesawat
Pak Zul ketemu teman kuliah seangkatan
Boarding pass menuju Jakarta
Agak terlambat boarding-nya
Siap-siap lepas landas menuju Jakarta
Langit senja menjelang lepas landas menuju Jakarta
Langit senja dilihat dari udara
Alhamdulillah sampai di Cengkareng!
Selesai pemeriksaan di imigrasi, pak Zul dan saya mengambil bagasi
Kami sempatkan sholat Maghrib dan Isya serta makan malam di bandara sebelum pulang ke Bandung
Terima kasih sudah berkenan mampir
Ma’af jika yang disampaikan di sini kurang informatif
Berikut beberapa tautan sebagai referensi:
http://www.destinythailand.com/index.php?lay=show&ac=article&Id=539161375&Ntype=13